IDEOLOGI PENDIDIKAN KONSERVATIF

Ideologi pendidikan konservatif
Ideologi pendidikan konservatif
  1. fundamentalis meliputi corak konservatisme politik yang bersifat anti intelektual. meminimalkan pertimbangan filosofi cenderung mendasar diri pada penerimaan yang relatif tanpa kritik terhadap kebenaran yang diwahyukan atau hasil dari konsensus sosial dari sisi politik konservatisme reaksioner merupakan gagasan untuk kembali kepada kebijaksanaan kebijaksanaan masa silam, baik yang pernah ada ataupun sekedar di hayalkan.
  2. intelektualisme intelektualisme lahir dari ungkapan-ungkapan konservatisme politik yang didasarkan pada sistem-sistem pemikiran filosofis atau religius yang pada dasarnya otoritarian. konservatisme filosofis ingin mengubah praktik politik yang ada termasuk praktik pendidikan guna menyesuaikan lebih sempurna dengan cita-cita intelektual atau ruhaniah yang sudah mapan dan tidak bervariasi
  3. terdapat dua variasi mendasar: intelektualisme pendidikan yang pada intinya bersifat sekuler dan intelektual isme teologis, yang memiliki orientasi sebagaimana terpantau dalam tulisan-tulisan para Filosofi pendidikan Katolik Roma kontemporer William mcduck n dan John Donahue
  4. konservatif, pada dasarnya adalah posisi yang mendukung ketaatan terhadap lembaga-lembaga dan proses-proses budaya yang sudah teruji oleh waktu titik dalam dunia pendidikan, sasaran utama sekolah adalah pelestarian dan penerusan pola-pola sosial serta tradisi-tradisi yang sudah mapan. ada dua ungkapan konservatisme pendidikan: (a) konservatisme pendidikan religius yang menekankan peran sentral pelatihan rubani a sebagai landasan pembangunan karakter moral yang tepat (B) konservatisme pendidikan sekuler yang memusatkan perhatian pada perlunya melestarikan dan meneruskan keyakinan keyakinan dan praktik yang sudah ada.
2.2 pendidikan liberal

liberalisme dalam liberalisme tujuan jangka panjang pendidikan adalah untuk melestarikan dan memperbaiki tatanan sosial yang ada dengan cara mengajar setiap siswa Bagaimana cara menghadapi persoalan-persoalan dalam kehidupan sendiri secara efektif. kaum liberal cenderung menganggap sekolah sebagai lembaga yang lebih terbuka, sekolah masih dijalankan menurut keperluan kecerdasan eksperimental (kecerdasan ilmiah) sebagaimana diterapkan pada pemecahan masalah masalah pribadi dan bukan dilaksanakan demi memenangkan dogma-dogma tertentu mengenai hakikat dan pengorganisasian masyarakat titik sekolah sebagai tempat memajukan penyelidikan kritis secara perorangan dengan harapan agar terbentuk komitmen kolektif untuk melakukan penyelidikan terbuka dan sesudahnya semoga tersusun pengetahuan objektif. liberasionisme,  pandangan yang menganggap bahwa kita harus segera melakukan perombakan berlingkup besar terhadap tatanan politik yang ada sekarang sebagai cara untuk memajukan kebebasan kebebasan individu dan mempromosikan perwujudan potensi potensi diri semaksimal mungkin sekolah memiliki fungsi ideologi: ada bukan hanya untuk mengajar para siswa bagaimana cara berpikir yang efektif (secara rasional dan ilmiah), melainkan juga untuk membantu siswa mengenal kebijaksaan tertinggi yang ada di dalam pemecahan pemecahan masalah secara intelek yang paling meyakinkan yang tersedia sehubungan dengan berbagai problema manusia yang terpenting liberasionisme pendidikan menyangkut sebuah spektrum pandangan yang luas yang menentang dan liberasionisme revolusioner (seringkali marksis) dengan suaranya agar sistem pendidikan segera mengambil peran aktif dalam menggulingkan tatanan politik yang ada sekarang.   pada siswa penyelidik ( pengetahuan penawaran ilmiah) atau Prakiraan Prakiraan yang dianggap selaras dengan sistem pendidikan semacam itu pendidikan beranggapan bahwa kita harus menekankan perlunya meminimalkan dan atau menghapuskan pembatasan-pembatasan kelembagaan terhadap perilaku personal bahwa kita mesti sejauh mungkin yang bisa kita lakukan institusionalisasi masyarakat membuat masyarakat bebas lembaga.mudah memahami bahwa perubahan prinsipil tentang undang-undang sistem pendidikan  merupakan dasar penyelenggaraan pendidikan yang berubah dari paradigma pengajaran ke paradigma pembelajaran titik perubahan tujuan pendidikan, dari menciptakan sumber daya manusia tenaga kerja berubah menjadi manusia budaya yang menciptakan perubahan tatanan sosial masa depan perubahan sistem pendidikan nasional tahun 2003 ini mengusung ideologi pendidikan liberal.
  1. liberalisme dalam liberalisme tujuan jangka panjang pendidikan adalah untuk melestarikan dan memperbaiki tatanan sosial yang ada dengan cara mengajar setiap siswa Bagaimana cara menghadapi persoalan-persoalan dalam kehidupan sendiri secara efektif.
  2. kaum liberal cenderung menganggap sekolah sebagai lembaga yang lebih terbuka, sekolah masih dijalankan menurut keperluan kecerdasan eksperimental (kecerdasan ilmiah) sebagaimana diterapkan pada pemecahan masalah masalah pribadi dan bukan dilaksanakan demi memenangkan dogma-dogma tertentu mengenai hakikat dan pengorganisasian masyarakat titik sekolah sebagai tempat memajukan penyelidikan kritis secara perorangan dengan harapan agar terbentuk komitmen kolektif untuk melakukan penyelidikan terbuka dan sesudahnya semoga tersusun pengetahuan objektif.
  3. liberasionisme,  pandangan yang menganggap bahwa kita harus segera melakukan perombakan berlingkup besar terhadap tatanan politik yang ada sekarang sebagai cara untuk memajukan kebebasan kebebasan individu dan mempromosikan perwujudan potensi potensi diri semaksimal mungkin
  4. sekolah memiliki fungsi ideologi: ada bukan hanya untuk mengajar para siswa bagaimana cara berpikir yang efektif (secara rasional dan ilmiah), melainkan juga untuk membantu siswa mengenal kebijaksaan tertinggi yang ada di dalam pemecahan pemecahan masalah secara intelek yang paling meyakinkan yang tersedia sehubungan dengan berbagai problema manusia yang terpenting liberasionisme pendidikan menyangkut sebuah spektrum pandangan yang luas yang menentang dan liberasionisme revolusioner (seringkali marksis) dengan suaranya agar sistem pendidikan segera mengambil peran aktif dalam menggulingkan tatanan politik yang ada sekarang.
  5. pada siswa penyelidik ( pengetahuan penawaran ilmiah) atau Prakiraan Prakiraan yang dianggap selaras dengan sistem pendidikan semacam itu pendidikan beranggapan bahwa kita harus menekankan perlunya meminimalkan dan atau menghapuskan pembatasan-pembatasan kelembagaan terhadap perilaku personal bahwa kita mesti sejauh mungkin yang bisa kita lakukan institusionalisasi masyarakat membuat masyarakat bebas lembaga.mudah memahami bahwa perubahan prinsipil tentang undang-undang sistem pendidikan
  6. merupakan dasar penyelenggaraan pendidikan yang berubah dari paradigma pengajaran ke paradigma pembelajaran titik perubahan tujuan pendidikan, dari menciptakan sumber daya manusia tenaga kerja berubah menjadi manusia budaya yang menciptakan perubahan tatanan sosial masa depan perubahan sistem pendidikan nasional tahun 2003 ini mengusung ideologi pendidikan liberal.
Adapun ciri-ciri umum liberalisme pendidikan antara lain:

pendidikan berbasis kompetensi dalam pasal 1 ayat 1 bahwa pengertian pendidikan yang mengidentifikasi  kompetensi dasar mandalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia dan keterampilan yang dibutuhkan.  rumusan tersebut dikembangkan menjadi tujuan pendidikan dalam undang-undang sistem pendidikan pasal     2. menekankan kepribadian unik dalam setiap individu titik perbedaan perbedaan individual lebih penting daripada kesamaannya. perbedaan-perbedaan itu (potensi minat bakat dan perkembangan psikis siswa) bersifat menentukan dalam menetapkan program-program pendidikan yaitu memusatkan perhatian pada pemecahan masalah secara individual dan berkelompok menekankan situasi sekarang dan masa depan menjunjung tinggi hak asasi manusia nilai-nilai agama nilai budaya dan kemajemukan bangsa    3. ilmu pengetahuan berfungsi sebagai alat untuk digunakan dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.    4. tindakan bermoral adalah tindakan paling cerdas dalam peradaban, maka pendidikan moral (watak karakter turun tutup merupakan fungsi pendidikan yang utama    5. wewenang penyelenggaraan pembelajaran di  tanamkan para pendidik (guru kurang tutup yang telah memperoleh pelatihan tingkat tinggi (profesional), memiliki komitmen pada tujuan pendidikan nasional memiliki kompetensi proses pendidikan kritis dan mampu membuat perubahan perubahan dan memiliki informasi yang relevan
1. pendidikan berbasis kompetensi dalam pasal 1 ayat 1 bahwa pengertian pendidikan yang mengidentifikasi  kompetensi dasar mandalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia dan keterampilan yang dibutuhkan.  rumusan tersebut dikembangkan menjadi tujuan pendidikan dalam undang-undang sistem pendidikan pasal 

2. menekankan kepribadian unik dalam setiap individu titik perbedaan perbedaan individual lebih penting daripada kesamaannya. perbedaan-perbedaan itu (potensi minat bakat dan perkembangan psikis siswa) bersifat menentukan dalam menetapkan program-program pendidikan yaitu memusatkan perhatian pada pemecahan masalah secara individual dan berkelompok menekankan situasi sekarang dan masa depan menjunjung tinggi hak asasi manusia nilai-nilai agama nilai budaya dan kemajemukan bangsa

3. ilmu pengetahuan berfungsi sebagai alat untuk digunakan dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

4. tindakan bermoral adalah tindakan paling cerdas dalam peradaban, maka pendidikan moral (watak karakter turun tutup merupakan fungsi pendidikan yang utama

5. wewenang penyelenggaraan pembelajaran di  tanamkan para pendidik (guru kurang tutup yang telah memperoleh pelatihan tingkat tinggi (profesional), memiliki komitmen pada tujuan pendidikan nasional memiliki kompetensi proses pendidikan kritis dan mampu membuat perubahan perubahan dan memiliki informasi yang relevan

0 Response to "IDEOLOGI PENDIDIKAN KONSERVATIF"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel